Paytren Resmi Beli Lechia Gdanks Rp 42 Miliar
TEMPO.CO, Bandung - Perusahaan financial technology (fintech) Paytren milik Yusuf Mansur resmi
mengumumkan telah membeli saham klub Polandia, Lechia Gdanks. Hal itu
disampaikan Yusuf Mansur saat meluncurkan aplikasi terbaru Paytren versi
5.17 di gedung Sabilulungan Kabupaten Bandung, Sabtu 8 Desember 2018.
“Kami membeli 10 persen saham Lechia dengan nilai 2,5 juta Euro atau Rp 42 miliar,” kata Yusuf.
Sebelum
pengumuman ini, kerjasama Paytren dengan Lechia Gdanks sudah lama
terjalin. Salah satunya dengan mengirimkan pemain
muda Indonesia Egy Maulana ke klub tersebut. Selain itu Logo warna
oranye Paytren juga tampil di jersi Lechia Gdansk mulai pekan ini.
"Jersi itu akan dipakai mulai akhir pekan ini pada saat Lechia melawan Legia Warszawa dalam liga Ekstraklasa pada Senin 9 Desember,” katanya Sabtu, 8 Desember, 2018.
Pembayaran pembelian klub Lechia Gdanks sebesar Rp 42 miliar itu baru
akan dibayar Juni. Itupun kata Yusuf Mansur akan dibayar secara
bertahap selama tujuh bulan.
Baca juga: Paytren Masuk Eropa, Logonya Disematkan di Kaos Lechia Gdanks
Ulama kondang ini mengaku mendapat banyak tawaran untuk membeli klub Eropa. Tapi, baru Lechia yang cocok.
Dengan kepemilikan ini, Yusuf Mansur berharap, punya dua keuntungan. Pertama, membuka kesemaptan untuk mengirim pemain-pemain muda Indonesia ke Eropa. Kedua, Paytren bisa dikenal dan kelak dipakai di Eropa.
"Seluruh dunia akan bertanya dan mencari tahu, apa itu Paytren? Dan, ketika mereka mengetahuinya, kami Paytren, siap untuk bergabung dengan perusahaan pembayaran dunia mana pun. Untuk membuat Paytren merambah ke seluruh negara di dunia ini," kata ulama kondang Yusuf Mansur itu.
Pembelian ini menurut Yusuf bukan memakai dana umat. Tapi, dana Paytren. Paytren sendiri kelak akan mengajak masyarakat untuk memiliki saham perusahaan atau klub-klub Eropa.
“Kalau pengguna Paytren mendapat cash back berupa saham Real Madrid atau Liverpool atau Boeing asyik bukan?”
Di Indonesia Paytren sudah lama bekerja sama dengan klub-klub sepakbola. Di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia, nama PayTren juga dipasang di sejumlah kaos klub seperti Persela Lamongan, Semen Padang, Borneo FC, , dan Persiraja Banda Aceh
“Kami membeli 10 persen saham Lechia dengan nilai 2,5 juta Euro atau Rp 42 miliar,” kata Yusuf.
ADVERTISING
"Jersi itu akan dipakai mulai akhir pekan ini pada saat Lechia melawan Legia Warszawa dalam liga Ekstraklasa pada Senin 9 Desember,” katanya Sabtu, 8 Desember, 2018.
Baca juga: Paytren Masuk Eropa, Logonya Disematkan di Kaos Lechia Gdanks
Ulama kondang ini mengaku mendapat banyak tawaran untuk membeli klub Eropa. Tapi, baru Lechia yang cocok.
Dengan kepemilikan ini, Yusuf Mansur berharap, punya dua keuntungan. Pertama, membuka kesemaptan untuk mengirim pemain-pemain muda Indonesia ke Eropa. Kedua, Paytren bisa dikenal dan kelak dipakai di Eropa.
"Seluruh dunia akan bertanya dan mencari tahu, apa itu Paytren? Dan, ketika mereka mengetahuinya, kami Paytren, siap untuk bergabung dengan perusahaan pembayaran dunia mana pun. Untuk membuat Paytren merambah ke seluruh negara di dunia ini," kata ulama kondang Yusuf Mansur itu.
Pembelian ini menurut Yusuf bukan memakai dana umat. Tapi, dana Paytren. Paytren sendiri kelak akan mengajak masyarakat untuk memiliki saham perusahaan atau klub-klub Eropa.
“Kalau pengguna Paytren mendapat cash back berupa saham Real Madrid atau Liverpool atau Boeing asyik bukan?”
Di Indonesia Paytren sudah lama bekerja sama dengan klub-klub sepakbola. Di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia, nama PayTren juga dipasang di sejumlah kaos klub seperti Persela Lamongan, Semen Padang, Borneo FC, , dan Persiraja Banda Aceh
Komentar
Posting Komentar